Share

16. Perjuangan Berat

Arini tersadar, ia tak mengerti kenapa Anggun hendak memisahkannya dari Naina. Padahal mereka 'kan hanya akan menetap di rumah itu beberapa hari.

Dengan segera Arini mengejar langkah Anggun.

"Sebentar Mbak Anggun."

Panggilan Arini tak membuat Anggun menghentikan langkahnya, dia dan Naina kini sampai di depan sebuah kamar. Wanita yang masih memegang jemari Naina itu segera membuka pintu. Tapi Arini berhasil meraih lengannya.

"Mbak Anggun. Saya memanggil Mbak."

Wanita itu akhirnya menoleh, tapi seketika jemari Arini ia sentak kuat.

Arini masih mengatur degup jantungnya, ada apa dengan perempuan ini?

"Naina biar tidur sama saya saja, Mbak. Dia belum terbiasa tidur sendiri, takutnya nanti malah menangis tengah malam."

"Tidak bisa, Mbak. Jika mau menginap di rumah ini, maka Mbak harus bisa ikut peraturan yang saya buat."

"Peraturan?"

"Iya, peraturan dimana jika yang bertamu membawa anak kecil, maka harus bersedia tidur terpisah. Anak kecil harus tidur di kamar yang sudah saya siapkan."

"T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Neneng Enur Nurhayati
mamah sih galak ke menantu
goodnovel comment avatar
Teteng Yeni
sebetulnya kasian ibuknya.....trus ibunya gitu mau gimana......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status