Share

30 A

“Alin, buka pintunya, Dik! Kakak mau bicara.”

Kak Sri mengetuk pintu kamarku dan terus memanggil sampai beberapa kali. “Dik, ayolah jangan begini. Dengarkan dulu penjelasan Kakak agar kamu tak salah paham.”

Aku tak menggubrisnya, terus mengusap air mata yang terus mengalir.

“Hubungan kami hanya sebatas teman kuliah, Dik. Bukalah pintunya.”

“Ada apa, Sri?” suara Ibu terdengar samar. Berarti sudah siap mandi.

“Aku mau bicara sama Alin, Bu. Dia salah paham.”

“Tentang penyebab Delon menyakitinya?”

“Ibu sudah tahu?” Kak Sri terdegar kaget. Sama sepertiku. Kukira Ibu tidak tahu tentang itu.

“Nanti saja bujuk lagi agar dia bicara denganmu, Sri. Sekarang biarkan saja Alina sendiri. Ibu yakin kamu tak punya niat buruk padanya. Emosinya belum stabil. Kamu ke depan saja, temani anak-anak,” tutur Ibu.

Aku jadi semakin kesal. Kenapa Ibu lebih membela menantunya daripada putrinya sendiri? Aku merebahkan badan di atas ranjang, memejamkan mata hingga akhirnya tertidur.

*

Aku keluar kamar s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Heri Prambanan
Buang buang koin, 30 a dan b sama, belibet
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Jangan2 karena ulah anak2 ngejar tadi, kemudian orang tuanya kena imbas?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status