Share

Bab 132 Penderitaan Tidak Akan Pernah Usai

“Kita ke rumah Kaka aja yuk....” ajak bocah laki-laki tersebut. Safira hanya menganguk. Tak lama kemudian, sebuah motor menjemput keduanya. Mereka masuk ke dalam kamar Kaka dan bermain mobil-mobilan, kereta api, dan bermain bola. Safira hanya menurut saja memainkan apa yang di mainkan Kaka, walaupun yang dia mainkan tersebut, adalah mainan yang biasa di mainkan oleh anak lak-laki saja.

Fikri merebahkan tubuhnya di ranjang rumah pribadinya.

“Bu.... Fikri mau tanya boleh?” tanya Fikri yang masih berusia lima tahun kepada Surtinah asisten rumah tangganya.

“Boleh... tuan mau tanya apa?” jawab Surtinah ramah mengusap gemas wajah chubby Fikri.

“Biasanya mainan yang sering di mainin anak perempuan itu apa bu?”

“Boneka, seperti mainan masak-masakan....” jawab Surtinah tersenyum.

“Fikri mau beli semuanya bu.... ayo kita beli sekarang bu....” Fikri kecil menarik tangan Surtinah keluar dari kamarnya.

“Ayo bu.... kita beli mainannya....” rengek Fikri.

“Tuan kan laki-laki.... masa main, mai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status