Share

Pangeran gila

***

“Kamu menyimpulkan terlalu cepat.”

Saraswati duduk di hadapan Cantaka, di atas meja sudah tersaji teh hijau hangat yang menjadi kesukaan Cantaka, meskipun takarannya sudah dikurangi menyusul kekeringan panjang.

“Kita masih menikmati air meskipun sedikit karena kita cukup beruntung, sungai besar yang mengalir di istana kita belum mengering,” jelas Saraswati.

“Mungkin satu-satunya yang belum surut,” sambung Saraswati.

Cantaka menghabiskan minuman yang berada di cangkirnya dan menengguk dengan cepat. Teh hijau yang tesisa di dalam teko sudah benar-benar habis, mereka tidak berniat untuk menambahnya lagi.

“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?” tanya Saraswati, penasaran.

“Entahlah. Aku menjanjikan untuk menurunkan hujan kepada mereka dan aku bingung apa yang harus kulakukan.”

“Haha!”

“Memangnya kamu penguasa langit yang bisa menurunkan hujan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status