Share

Selidik pangeran untuk rakyat

“Aku ingin membayar iuran milik wanita itu. Jadi, kamu tidak boleh menyentuhnya lagi,” ujar Cantaka, tegas.

Pria itu bangkit dan membersihkan pakaiannya yang kotor karena debu, terlihat pakaian bagian belakangnya tampak sobek karena tarikan dari tangan Cantaka yang cukup kuat padanya.

Ia menatap Cantaka dengan tatapan yang memberung. Kedua matanya melirik dari kaki hingga ke kepala pemuda tersebut, terbesit niat licik untuk menipunya di pikiran petugas biro tersebut.

“Kamu akan membayarnya? Iuran wanita itu cukup besar, loh,” ujar petugas tersebut, melipat kedua tangannya dan memejamkan mata dengan sikap angkuh.

“Tentu, berapa banyak yang harus kubayar?” tanya Cantaka, datar.

Ia merogoh saku celananya ketika petugas itu hendak mengatakan nominal bayaran wanita tadi. Petugas itu tersenyum menyeringai, ia berpikir kalau dia akan mendapatkan koin banyak hari itu dan pergi ke rumah bordil untuk melanjutkan kesenangan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status