Share

KESAL

"Aku minta maaf, Mas. Aku gak bermaksud merendahkan kamu, aku hanya kesal kenapa motor mau dipinjamkan.. Mas tahu sendiri aku butuh motor itu. Lagian kalau mereka minjem, alamat gak balik-balik. Coba mas pikir, kapan aku sesumbar pada keluarga kita soal apapun? Itu demi apa, demi menjaga nama kamu. "

Esoknya aku bicara soal pertengkaran kemarin. Aku tak mau kami tak saling bicara dalam waktu lama. Lebih baik dibicarakan saja apa yang mengganjal di hati. Tak baik juga suami istri terus menumpuk masalah. Secepatnya harus diselesaikan agar tak jadi bom waktu.

Mas Dodi tak merespon ucapanku. Ia mungkin masih kesal atas kejadian kemarin.. Ya, sudahlah, yang penting aku sudah berupaya membuka jalan penyelesaian.

Karena tak kunjung bicara, akhirnya aku undur diri. Mungkin dia masih butuh waktu untuk meredakan emosi.

"Aku kerja pakai ojek saja, mobil dan motor itu punya kamu 'kan?"

Aku hanya bisa mengelus dada mendapati sikap mas Dodi. Bukannya bicara baik-baik, malah merajuk seperti anak ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status