Share

Pacar Baru

Tawa Arin langsung terhenti begitu melihat Giko mendekat. Dia bahkan langsung pura-pura sibuk di depan layar.

Aku dengan mata setengah watt yang hampir redup mengangkat kepala, menahan kuap, lalu merentangkan tangan.

"Beb, makan siang, yuk."

Tepat dugaanku. Tidak seperti biasanya yang lebih dulu menggoda Arin, dia langsung menghampiriku. Tersenyum lebar sembari menumpukan lengannya ke pembatas kubikel.

"Gue lagi males makan. Ngantuk. Mau tidur aja." Aku kembali menjatuhkan kepala ke atas meja. Kasih aku waktu satu jam buat tidur.

"Win, tapi ini bentar lagi jam makan siang loh. Emang lo nggak lapar?" tanya Giko lagi.

Tanganku terangkat dan mengacungkan telunjuk. "Kasih aku satu jam aja buat tidur. Aku ngantuk banget."

"Danar mana?"

"Dia lagi ada meeting di luar. Sudah sejam yang lalu."

"Lo yakin nggak mau makan siang?" tanya Giko lagi.

Aku hanya mengangguk. Lalu aku mendengar suara langkah kaki menjauh, bersamaan dengan lenyapnya suara Giko.

"Oh, My God! Keajaiban dunia dia ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status