Share

Bab 18

Sesaat aku terdiam. Tanganku yang hendak membalik halaman lain dari diary Ibu juga membeku di atas buku itu.

SROGH SROGH

Aku seperti mendengar suara suatu benda yang digosok. Kututup buku diary Ibu dan kuletakkan di atas bantal. Aku turun perlahan dari atas tempat tidur.

SROGH SROGH

Suara itu terdengar lagi. Dari arah luar jendela. Aku membuka jendela kamarku perlahan. Tak ada apa-apa. Kuluaskan pandanganku, tetap mataku tak melihat apapun.

"Rachel." Aku langsung menoleh mendengar suara yang memanggil namaku.

Aku mematung di depan jendela kamarku. Mataku melihat sosok wanita cantik yang melihatku dengan tatapan hampa. Wanita itu … ibuku.

Aku tak tau, apakah harus emang atau takut? Akhirnya aku bisa melihat sosoknya meski aku tau, itu hanya semu. Meski begitu, aku tak beranjak dari depan jendela. Aku ingin menatapnya lebih lama. Rindu, rindu yang tak pernah berbalas, kini sedikit terobati.

Kami hanya saling menatap, tanpa ekspresi dan bersuara. Seandainya dia tepat di depanku, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status