Share

Bab 24

Mataku melihat langit-langit kamarku. Aku tak lagi ada di halaman luar. Ternyata tadi hanya mimpi, namun terasa sangat nyata. Tubuhku juga terasa sangat letih, seolah benar, aku baru melewati kejadian yang membuat fisikku lelah.

Kejadian dalam mimpi tadi, saat aku tenggelam di kolam renang. Azan Subuh sudah berakhir sejak tadi. Iqomah sudah mulai pula dikumandangkan. Aku harus bangkit, untuk menunaikan kewajibanku.

"Mas, sholat Subuh." Kubangunkan Mas Mondi dengan lembut.

"Hem." Begitu saja dia menyahut, tanpa membuka matanya, hanya sekedar menggeser badannya yang semakin berisi sekarang. Nafsu makan Mas Mondi memang sangat besar sekarang. Dia kerap memuji masakan Bi Lasmi yang selalu membuatnya selera makan.

"Sholat dulu, Mas. Nanti tidur lagi." Kucoba sekali lagi membangunkan, kali ini dia malah sama sekali tak bergeming.

Aku lebih baik duluan aja sholat. Aku juga udah sesak mau buang hajat. Nanti coba lagi dibangunkan. Mas Mondi memang agak susah kalau disuruh sholat. Paling sh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status