Share

Bab 38. Kekhawatiran Amanda

Amanda menggeleng sambil tersenyum. “Aku hanya lemas karena terlalu banyak berkeringat,” jawabnya sambil menyeka keringat di dahi, “akhir-akhir ini cuacanya sangat panas.”

Amanda tidak ingin Bibi Beta terlibat dalam permasalahannya. Cukup Tama saja yang ia repotkan. Amanda tidak ingin membuat orang lain terancam karena dirinya.

“Di luar sangat panas, kamu harus memakai payung jika keluar rumah.” Bibi Beta tersenyum pada Amanda yang ia pikir adik dari majikannya.

“Iya, Bi.” Amanda mengangguk.

“Bibi ke dapur dulu, kamu istirahat sana. Kalau perlu sesuatu, panggil saja, Bibi di belakang.”

“Iya, Bi, aku juga mau ke kamar.” Amanda bangun dari duduknya, lalu segera masuk ke dalam kamar.

Wanita cantik itu duduk di tepian tempat tidur. Ia menatap layar ponselnya. “Aku harus bagaimana? Apa aku harus memberitahukan semua ini pada Mas Tama?”

Amanda bingung. Ia tidak punya siapa-siapa lagi selain Tama, tapi ia sungkan karena selalu merepotkan laki-laki yang sebenarnya tidak ada hubungan darah de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status