Nick kembali mencium Kania. Setelahnya masih sambil memegang bahu istrinya, Nick berkata lamat-lamat sambil menatap mesra Kania. "Kau sehat! Kau kuat! Sakitmu bisa jadi karena kau sedang kelelahan lalu ditambah dengan perbuatan ku, maka kau sampai harus dirawat inap di rumah sakit ini." Kini, wajah Kania yang kebingungan makin menggemaskan bagi Nick. "Perbuatanmu?"Nick mengangguk."Apa yang kau lakukan padaku?" "Aku membuatmu hamil...lagi," Nick menjawab dengan cengiran bahagia di wajahnya. 'siapa yang tidak bahagia jika menjadi pria pertama dan satu-satunya? Pria yang divonis mandul akan tetapi hidup memberinya keajaiban hingga dia bisa memiliki anak, bukan hanya satu tapi dua!'Nick masih merasa kewalahan dengan kebahagiaan yang menghampirinya, hatinya membengkak hingga rasanya tak tertahankan. Merek berhasil menikah, dia bisa menjaga istri dan anaknya, kini kembali dia akan memiliki anak kedua, tidak mustahil dia bisa memiliki anak ketiga dan keempat atau mungkin kelima...
Kania tersipu-sipu setiap mengingat kata terakhir yang Nick ucapkan sebelum dia menghilang. 'Bulan madu...bulan madu...honeymoon! Wow!' Panas pipi Kania membayangkan hal itu.Setelahnya Nick bilang dia mau jemput anaknya. "Tunggu ya Nia, aku pulang sebentar jemput anak kita." Lalu bergegas Nick keluar dari kamar Kania. Kania tidak tahu akan bagaimana reaksi Nico terhadap Nick. Akankah Nico mau dekat-dekat Nick? Atau malah Nico menangis ketakutan? Atau Nico super cuek?Kania tahu bahwa semua akan baik baik saja akan tetapi masih terselip sedikit kegelisahan akan hubungan baru di antara dua orang yang paling dikasihinya.Saking cemasnya Kania menelepon ponsel Nick. Nick menerima panggilan dari Kania tanpa suara. "Nick?" "Ya?" "Kok diem?" "Sedang mengira-ngira alasan apa yang mendorong istriku menelepon hanya kurang dari tiga puluh menit sejak aku meninggalkannya di rumah sakit?"Terdengar Kania mendengus."Ge er, Kania menelpon karena kepikiran, Kania takut kamu kecewa dengan
Hari-hari yang Nick lalui bagai mimpi. Sebelum berbulan madu mereka membereskan semua hal, menyempatkan diri untuk bertemu dengan orang tua dan sanak saudara. Pertemuan keluarga besar yang begitu penuh dengan kehangatan, saling sayang, saling jaga walau diwarnai saling ledek di sana sini. Nick sedang menarik nafas panjang ketika abangnya menghampirinya bersama istrinya yang jelita. "Kenapa menarik nafas panjang, sedramatis itu?" tanya PS Jr.Nick tersenyum. "Lega karena semua sudah beres," jawab Nick. "Sidang?" "Kecuali itu, tapi aku sudah bilang Richard Wong agar mengaturnya hingga kami pulang dari bulan madu."Giliran abangnya yang mengangguk.Lalu Nick bergeser ke sebelah Alexa."Kakak iparku yang cantik, tolong jaga Nico selama kami pergi, please." PS Jr tersenyum sambil memeluk istrinya, Alexandra Matthew, sang Diva. "Sayang, dia tahu kelemahanmu karena itu dia tidak minta izin pada kakak laki-lakinya dia lebih memilih mu, jadi pikirkan matang-matang, ada Xavier, Xasa d
Nick menggeleng. "Terjawab ketika kau pergi dariku, ketika aku harus berusah payah mencari jejak wanita berwajah sedih yang membawa sebagian hatiku." Nia membelai wajah Nick. Kembali mereka berciuman. "Memang lebih cepat mereka pergi berbulan madu lebih baik." "Hmm, kenapa jadi aku yang pengen nangis?" "Pie, lihat tu, beneran anak laki-laki mu semuanya keturunan ayahnya, kalau sudah jatuh cinta," gumam Dewi yang tak berhenti bersyukur menjadi wanita yang dicintai oleh Pierce Sebastian. Gumaman-gumaman yang terdengar dari sana sini tidak membuat Nick menghentikan ciumannya hingga mereka harus berpisah untuk menghirup oksigen. Wajah Nick begitu serius bahkan nyaris sendu saat memandang wajah Nia. "Thank you for everything," ujar Nick dengan suara parau. Nick tak habis-habisnya mensyukuri hidupnya, bersama dengan Kania dia bisa menjalani hidup yang sebelumnya tak pernah lagi diimpikannya. "Lebih baik bulan madunya di percepat daripada kalian bikin kehebohan di tempat umum," ce
"Tahu...jelas tahu, istriku memiliki wajah paling ekspresif di dunia, jadi nggak usah main tebak, yang ada di hati langsung tercermin di wajah." Kania menatap wajah Nick sekilas lalu kembali memandang jalanan."Semua bisa dipelajari, setelah semua masalah sidang beres, aku akan mulai belajar menyembunyikan perasaan ku, sedalammm mungkin." Nick tertawa tanpa suara. "Kadang-kadang itu memang diperlukan, tapi tolong kalau kita sedang berdua tetaplah jadi istriku yang transparan." Kania meringis. "Apaan Nick? Transparan? Tembus pandang?"Nick tersenyum sambil menggenggam tangan istrinya. Tak berapa lama mobil menepi, lalu Nick mengajak Nia turun. Kania terheran-heran karena mereka belum sampai di bandara, mereka sedang berada di halaman rumah besar yang asri.Tak berapa lama, muncullah sesosok wanita setengah baya yang tersenyum sambil mempersilahkan mereka untuk duduk di teras samping rumah. Saat itu barulah Kania membaca papan nama yang terlewatkan saat dia masuk.Ternyata ini
"Kita sudah sampai?" tanya Kania sambil melihat sekitar bandara. "Benar! Kta sudah sampai di negara tujuan, kalau itu maksudmu." "Tapi belum sampai ke tempat tujuan?" kembali Kania bertanya sambil membaca papan petunjuk, dia mengira-ngira mereka mendarat dimana, karena sejauh ini Nick merahasiakan tempat bulan madu mereka. Nick menggeleng sambil tersenyum."Kita akan naik mobil, itu berarti jalur memutar, atau naik heli atau yacht, kau yang pilih." "Naik mobil tapi sampainya nggak lama." Nick tertawa lepas. "Itu bukan pilihan, Sayang. Btw ingin segera sampai karena? Jangan sampai aku salah paham." Kania berpikir dengan tangan di dagunya. Pose menggemaskan. "Ingin segera sampai karena aku...lapar." "Lapar?" "Lapar!" "Makanan? Atau..." "Makanan!""Makanan sungguhan?" Kali ini Kania tidak menjawab tapi Kania tertawa. "Nggak terima banget kalau istrinya lapar."Nick memeluk pinggang Kania dengan kedua lengannya hingga Kania terangkat, seketika Nick mengecup singkat bibir i
Akhirnya mereka sampailah di sebuah hotel yang terletak di sebuah pantai yang luar biasa indah. Begitu mobil masuk pelataran walau belum berhenti akan tetapi nampak banyak orang yang sepertinya sudah menunggu kedatangan mereka. Layanan premium yang mereka dapatkan karena menyewa kamar pengantin yang cukup mahal, termahal malah! Dari balik kaca mobil Nia melihat serombongan orang yang terdiri dari laki dan perempuan nampak bergegas lalu membentuk formasi yang dipimpin oleh dua orang wanita dengan baju pantai berbahan kelopak bunga warna warni yang sangat indah. Nia mengagumi tubuh mereka yang sangat indah. "Nick, lihatlah..mereka begitu cantik-cantik dan seksi," Nia berbisik di telinga Nick. Nick menoleh lalu mencium pipi Nia sambil balas berbisik, "jelaslah cantik, seksi, tidak ada yang dapat menandingi kecantikan istriku, one and only in the world."Nia menarik kepalanya mundur sambil menatap suaminya."Nia maksud mereka yang di luar itu, bukan yang ini." Nia mengernyitkan hidu
Setelah itu mereka diantar menuju ke suit bulan madu yang indah.Suite bulan madu ini terhubung langsung dengan pantai pribadi, bisa dibayangkan betapa begitu mereka berdiri di teras mereka langsung akan mendapat pemandangan yang menakjubkan. Nick berusaha bersikap normal. 'sabar Nick, masih ada tujuh hari tersisa bagi kalian berdua, sabarr,' Nick berkata dalam hati, berusaha memaksa dirinya santai sebab kalau menuruti kata hatinya dia ingin langsung menerkam istrinya saat ini juga! Nick mengamati Nia yang sedang berdiri di teras mengagumi pemandangan pantai, lalu Kania berbalik dengan senyum bahagia di wajahnya, Kania berjalan menuju tempat Nick sedang berdiri mengamatinya.Nick merasa Kania begitu mempesona.Padahal tidak ada baju yang transparan, tidak ada renda- renda cantik, tidak ada gerakan ingin membangkitkan libido.Kania hanya berjalan seperti gayanya yang biasa saat menghampiri Nick, tapi efeknya sungguh dahsyat bagi Nick. Pemahaman bahwa Nia yang berinisiatif un