Share

Bab 21. HANDSOME

Setelah menangis semalaman karena perasaan bersalahnya pada Nicho bercampur perasaan sedih dan merana, kini Kania sedang mendinginkan matanya agar tidak kelihatan bengkak dan sembab.

Ia menaruh sendok yang baru saja ia ambil dari dalam kulkas.

“Non mau sarapan apa? Biar Bibik siapkan,” tanya Bibik yang sudah sibuk di dapur.

“Roti bakar aja Bik sama kopi. Kania harus berangkat lebih pagi karena ada acara penting hari ini,” ucap Kania masih pada posisinya berdiri.

“Apa itu akan berhasil?” tanya Bibi sambil mengambil selembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai strawberry.

“Acaranya Bik? Yah pasti berhasillah Bik, semua orang yang kebagian tugas nggak berani main-main."

Kania menjawab santai.

Gerakan Bibik terhenti.

Bibik menengadah lalu meletakkan ujung jarinya di mata.

Tahulah Kania apa yang Bibik maksud.

"Oalah sendok ini, Bik?”

Kania tersenyum dalam hati, ya jelaslah Bibik nanya matanya yang bengkak...kan Bibik nggak tahu tentang acara besar yang ditanganinya.

“Iya.”

“S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status