Share

Menebak Rasa

Laisa keluar dari kamarnya dengan raut wajah masam. Pasti ada sesuatu jika dia sudah seperti itu.

“Jadi jalan sama teman kamu?”

Dia menggeleng. “Lain kali aja, Ma. Ada pembalut nggak, Ma? Aku lupa beli.”

“Ada, bentar ya.”

Aku melangkah masuk ke dalam kamar untuk mengambil pembalut. Gerakan tanganku terhenti saat baru saja membuka laci.

Tunggu. Biasanya aku lebih dulu datang bulan daripada Laisa.

Kulirik kalender di atas nakas. Mataku melebar dan pikiran tertuju pada satu hal. Ini sudah tiga minggu setelah aku dan Mas Nata berhubungan, hanya satu kali. Kami tidak melakukannya lagi, dia menolak sambil mengatakan pasti satu kali juga bisa. Aku harap memang begitu.

Gegas kuambil pembalut itu dan memberikannya pada Laisa lalu menghubungi Mas Nata. Setengah jam lalu dia keluar untuk menemui temannya yang akan memberikan dia pekerjaan. Aku kasihan juga melihatnya yang luntang-lantung tidak jelas karena belum dapat pekerjaan tapi hal itu sepertinya sangat ampuh untuk mendewasakannya.

“Kenapa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jamiah Kampil
bantu nata & Hana sis biar bahagia smpi menua ya sis. kesian Yuna & janin dlm kandungan Hana. laisa juga uda bisa terima Hana sebagai ibu sambung
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jgn cerai lagi perbaiki
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status