Share

Bab 38

Nada ayahnya Joni terdengar murung. Awalnya, dia berencana untuk bertemu orang penting yang disebut Pak Damar itu untuk menyelamatkan perusahaannya, tetapi kini harapannya sudah pupus.

Tidak ada seorang pun dari Serikat Dagang Lawana yang bisa membantunya.

Joni menutup teleponnya. Sorot matanya tampak dingin.

Setelah dipikir-pikir, saat ini hanya Keluarga Lianto yang sangat memercayainya. Selain itu, mereka juga sangat mudah ditipu.

Namun, dia masih belum mendapatkan tubuh Widia. Jika dia tidak bisa menang melawan pecundang seperti Tobi, hatinya benar-benar tidak rela.

Di dalam mobil, meski hati Tania diliputi rasa bersalah kepada Tobi, dia masih dendam saat Tobi mempermalukannya. "Tobi, mengapa Pak Damar nggak menyuruhmu naik ke atas panggung untuk berpidato sebentar?" tanya Tania dengan sengaja memancingnya.

Tobi tertegun sejenak, lalu menjawab, "Mungkin dia sibuk kali."

"Tentu saja dia sibuk, tapi 'kan hanya beberapa menit saja. Sepertinya, dia nggak mau bicara sama kamu dan malas b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status