Share

Bab 680

Plak!

Terdengar sebuah tamparan kencang.

Darel beranjak dari tempat duduknya dan langsung menampar wajah Burhan dengan keras.

Burhan merasakan sensasi terbakar di pipinya. Kekuatan lawan lebih hebat dibandingkan orang biasa, bahkan dia hampir mengerang kesakitan.

Dia berusaha sekuat tenaga menopang dirinya agar tidak terjatuh.

"Burhan, kamu sadar apa yang kamu bicarakan?"

"Apa maksudmu dengan 'melepaskan Lindy'? Apa aku sudah mempersulitnya?"

"Aku itu memberinya kesempatan. Aku bisa tertarik kepadanya, itu sudah termasuk anugerah untuknya. Seharusnya dia tahu bersyukur," ucap Darel dengan nada ketus. Wajahnya penuh dengan ekspresi sombong dan mendominasi.

Sikap, perilaku, dan perkataan Darel sungguh membuat seluruh Keluarga Saswito emosi. Hanya saja, meski jumlah mereka banyak, mereka juga tidak berani berbuat apa-apa dan hanya berdiri mematung di sana.

Semuanya terlihat kesal, tetapi tidak berani mengatakannya langsung dan hanya memendamnya dalam hati.

Yudi tidak tahan melihat ayahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status