Share

- 58 -

Airel masih mengingat kebersamaannya dengan Dokter Doni. Setelah menemani minum teh, dokter itu meminta Airel untuk menemaninya makan malam. Airel sempat ingin menolak. Namun setelah dipikir, tiada salah juga jika ia mengamini harapan lelaki itu. Anggap saja sebagai ucapan terima kasih karena telah membantunya. Terlebih keinginan Dokter Doni hanya ingin memperlakukan Airel seperti anaknya sendiri. Ia berharap Airel mau menikmati makanan yang biasa ia nikmati bersama putrinya.

Untuk menu makan malam, Dokter Doni berinisiatif membuatkannya sendiri untuk Airel. Ternyata lelaki paruh baya itu jago dalam memasak seperti lihainya ia memainkan pisau bedah. Jemarinya begitu lincah bak koki profesional. Ia pun memilih untuk memasak makanan barat yang dipadupadankan dengan rasa khas Indonesia.

Airel memperhatikan bagaimana lelaki itu bekerja di dapur. Ia tak merasa telah menunggu karena terlena dengan kepiawaian lelaki itu dalam mengolah bahan makanan. Layaknya sekejap, dua pors

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status