Share

133. Sosok Misterius dalam Perjalanan ke Jepang

“Kita ke rumah Mama-Papa dulu, ya,” ujar Rabu sambil mengeluarkan koper dari kamar menuju pintu depan.

Katha yang sedang mengaduk gelas berisi cokelat panas menggeleng. “Nggak usah, kita langsung berangkat aja.”

“Tapi kita kan harus pamit, Tha,” tegur Rabu.

Katha menghampiri Rabu di pintu depan dengan gelas cokelat di tangan. “Pamit kan bisa lewat telepon. Percaya, deh, kalau kita ke sana, yang ada makin ribet.”

Rabu menghela napas. Dia menerima gelas yang disodorkan Katha, lalu menghidu aroma cokelat yang khas.

“Terima kasih,”ujar Rabu.

“Gue udah pesan taksi online. Kita tunggu aja. Ntar gue yang telepon Papa, bilang kalau kita kesiangan, dan nggak sempat pamit langsung.”

Katha beranjak lagi ke dapur, sementara Rabu menggeleng-gelengkan kepala. Dia tidak habis pikir dengan pemikiran aneh Katha. Perempuan itu kadang terlihat begitu mirip dengan Agung. Hanya saja, keduanya tidak mau mengakui kalau sifat mereka memang banyak yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status