Share

135. Pillow Talk dan Perubahan Rencana

Tengah malam Rabu bangun karena haus. Di keremangan kamar, dia melihat Katha yang tertidur di sebelahnya dengan jarak yang begitu dekat. Tidak ada guling, karena memang mereka bukan di Indonesia. Jadilah mereka berdua tidur tanpa sekat.

Rabu yang sebelumnya hendak minum jadi mengurungkan niatnya. Dia mantap Katha lamat-lamat.

“Gue seneng banget ke sini sama lo,” ujar Rabu lirih. Dia tidak ingin suaranya membangunkan Katha.

Perempuan yang sedang ditatap itu masih diam. Matanya terpejam dan tampak nyenyak.

“Gue pengen setiap liburan, pergi sama lo,” lanjutnya bermonolog.

Sakitnya kini sudah hilang sepenuhnya. Nyeri di kepala juga sudah lenyap. Bahkan dia sekarang membayangkan sedang berlibur dengan bahagia sembari terus menatap wajah Katha.

“Ngomong-ngomong, terima kasih udah ngerawat gue.” Dia masih bermonolog dengan suara kecil yang lebih mirip bisikan.

“Terima kasih, Tha,” ulangnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status