Share

Bab 29

“Jangan bicara omong kosong! Kamu pikir aku akan percaya!”

“Karena, kamu bodoh dan lugu, makanya sangat mudah ditipu. Kamu pikir kenapa ibu selalu membiarkan aku merebut semua hal yang menjadi milikmu? Dia bahkan hanya diam saja dan enggak pernah membelamu? Itu, karena dia hanya, karena demi menebus dosa besarnya.”

Gavin terduduk di lantai, sembari mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya, pria itu mengambil kesempatan untuk bangkit dengan bertumpu pada bangku di depan meja rias.

“Kamu benar Zayn, di antara kita memang harusnya ada yang mati. Kamu atau aku! Ayo selesaikan di sini sekarang juga! Sudah lama aku menunggu untuk hari ini.”

Saat itu, Gavin sudah sempoyongan. Ia bahkan harus menyeret tubuhnya hanya untuk mendekati Zayn yang masih berdiri kokoh. Aroma khas khamr memenuhi ruangan. Gavin memang senang sekali mabuk.

Bukannya bertobat, karena kehilangan keluarga. Ia justru semakin brutal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status