Share

Ruwet

Kejar-kejaran itu berakhir setelah Arsa memamerkan kekuatannya. Para penduduk dibuat membeku sementara waktu, termasuk pula dengan Nira.

Dewa perang itu mendekat. Tak ada cara lain menaklukkan Nira selain memang harus agak kasar sedikit.

Arsa mengambil rantai, mengikat tangan gadis itu lalu menautkan pada tangannya. Dengan begini Nira tak akan membuat ulah.

“Mentang-mentang dewa, kau ya?” gumam Nira yang tak tahu akan dibawa ke mana. Pasrah tapi tak rela.

“Apa salahnya memanfaatkan semua kekuatanku demi kebaikan?”

“Kau akan bawa aku ke mana?”

“Melihat-lihat bumi yang indah. Kau pasti akan betah nanti.”

“Dewa Arsa. Aku justru khawatir terlalu lama di bumi nanti pemburu neraka akan turun. Denganku saja kau kalah apalagi dengan mereka.”

“Aku bukan kalah denganmu, tapi aku mengalah demi cintaku padamu.”

Nira menahan rantai itu tapi Arsa menairiknya lagi. Kini keduanya telah memasuki pemukiman warga.

“Aku sedang tidak bercanda, Dewa Arsa.”

“Aku juga tidak pernah bercanda.”

“Nant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status