Share

10. Haruskah Pulang?

Prawira marah dan menatap tajam puterinya, Nana.

"Kamu hamil? Dengan siapa?"

"Nana ... tidak tahu."

"Bodoh kamu! Sekarang siapa yang akan tanggungjawab."

"Bagas."

"Apa maksudmu?"

"Bagas, ayah anak ini."

"Baik. Lukman panggil Bagas ke sini!" titah Prawira.

****

Bagas menatap Nana dingin, dia sudah tahu maksud Pak Prawira memanggilnya. 

"Bagas, kamu harus bertanggungjawab dengan kehamilan Nana."

"Maaf Pak, saya tak pernah menyentuh puteri anda. Saya menolak, lagian saya sudah punya istri."

"Kalau begitu jadikan Nana yang kedua."

"Maaf saya tidak mau."

"Kamu ... Saya akan penjarakan kamu. Karena menghamili anak saya."

"Silakan coba saja atau saya umumkan kepada semua orang seperti apa kelakuan puteri anda. Karena saya punya banyak bukti dan saksi." Aslinya ini hanya gertakan Bagas.

Tapi sepertinya berhasil membuat Prawira khawatir bahkan Nana nampak pucat.

"Gas, s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status