Share

27. Kejutan

Sepanjang jalan Pak Calvin diam, aku juga menutup mulut rapat, takut nanti kalau salah ucap akan bahaya. Dia bisa saja tiba-tiba mengubah keputusannya lagi.

“Mandi, segera ke atas!” perintahnya lagi saat kami sudah sampai.

“I-iya, Pak.” Aku akan turun tapi sebuah wadah makan didorongnya ke lenganku.

Terpaku, sebelum mengambilnya kutatap kotak persegi warna biru laut itu dengan napas tertahan.

“Nanti sarapan dulu, jangan sampai kamu pingsan. Bikin repot saja!” Mulutnya merepet sambil keluar mobil, menyisakanku menganga menatap punggungnya yang kaku, sampai dia masuk lewat pintu depan.

Si Kulkas ini ternyata perhatian juga … tapi sayang sifatnya judes.

 Aku keluar mobil, berikan senyum kecil pada lelaki berbaju safari yang sekarang masuk ke belakang ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status