Share

POV KARINA

~

"Bang Dewa, gila!" Aku merutuk di depan cermin rias dalam kamarku. Melihat dahi serta pelipisku yang ditutupi perban, akibat harus dijahit.

Aku menghela nafas panjang. Lantas mengambil bingkai foto di atas nakas. Terbingkai fotoku bersama Kak Risma.

"Kak, gue tahu, elo ada main ma si Guntur. Tapi kenapa sampai lo mati juga bareng dia, sih? Lo cinta mati sama dia? Gila lo, Kak!" umpatku pada foto dalam bingkai.

"Gue tahu, lo itu keras kepala. Tapi, gak semestinya juga, lo mati bareng si Guntur, Kak! Gue 'kan udah sering bilang sama lo, Kak. Lo ngomong baik-baik sama Bang Dewa, kalo lo pengin cerai dari dia. Lo jujur sama dia. Kalo lo gak bahagia sama dia. Tapi lo terus aja lanjutin hubungan lo sama si Guntur dan bohongin Bang Dewa. Lo lebih denger bisikan setan daripada kata-kata gue, Kak!"

"Coba aja, lo ada di sini! Udah gue jitak kepala lo, Kak!" Aku terus saja merutuki potret Kak Risma di dalam foto.

"Lo liat nih dahi gue sampai harus dijahit," ucapku seorang diri, sambil menunjuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status