Share

DUA PULUH SEMBILAN

Aji tidak tahu penyebab Bora berubah banyak, padahal dulu dia selalu menuruti semua perkataannya. "Kenapa sekarang kamu menjadi anak tidak baik? Apakah selama ini kamu sudah terpengaruh orang lain?"

Secara tidak langsung, Aji menuduh Hendra.

Bora menepis perkataan Aji. "Yang membuat aku berubah adalah Papa sendiri, apakah Papa tidak sadar bahwa terlalu bias dan menutup mata terhadap dua kakak tiri?"

"Mereka hanya iseng."

"Papa bisa melihat dengan jelas, kakak tiri mendorong aku hingga jatuh dari tangga."

"Dia menyesal dan sudah minta maaf, tidak perlu dibahas lagi."

"Dia minta maaf ke siapa? Padahal dia tidak pernah menjenguk aku sama sekali."

"Karena kami tidak diizinkan menjenguk kamu!" bentak Aji dengan frustasi.

Bora menghela napas panjang. "Tidak penting dia minta maaf ke siapa, yang penting aku ingin semua warisan yang diberikan kakek dan nenek, yang diwalikan oleh Papa- dikembalikan kepadaku."

Aji hendak menekan Bora, tapi Hendra bicara terlebih dahulu. "Bora, saya punya kenala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status