Share

LIMA PULUH DUA

Bora menyipitkan kedua mata ketika melihat suaminya makan malam dengan anggun. Gesture orang kaya lama memang tidak bisa diragukan, jika diberikan hal yang tepat.

Malam ini Fendi minta makan malam berdua di salah satu rumah milik keluarga Fendi dan duduk berhadapan dengan berbatas meja, berbeda di tempat kos, duduk berjejer sambil menonton televisi.

Fendi tanpa melihat Bora, tahu dirinya sedang ditatap, bertanya. "Apakah kamu terkesima sekarang? Melihat suami yang tampan?"

Bora memutar kedua bola mata lalu kembali melanjutkan makan, dia bukan Fendi yang ahli makan menggunakan sendok dan garpu tanpa suara. "Ternyata kamu bisa table manner juga, ya?"

"Istri pertamaku tidak pernah bertanya soal itu, sekarang jika dipikirkan kembali- Rukmasara merupakan keluarga keturunan bangsawan, mereka terlalu pemilih untuk menantu-"

Bora menggoyangkan sendoknya dengan santai. "Itu karena orang tuaku terlalu sibuk bekerja, dan aku sibuk healing di rumah. Tidak ada pelajaran tata krama."

"Apakah kalia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status