Share

TUJUH PULUH EMPAT

Bora dan Harsa saling bertukar tatapan dalam diam. Mereka sudah melewati masa yang menyedihkan ketika orang tua saling bertengkar di belakang, tapi di depan mereka bertindak seolah tidak terjadi apa pun.

Harsa tersenyum sedih. Dia pernah melihat Aji melakukan kekerasan pada Bora, dan tidak ingin Genta mendapatkan hal yang sama. "Bisakah kita seperti sekarang saja? Harsa hanya ingin bersama kakak, Harsa tidak ingin mengganggu kehidupan Papa yang sekarang. Menjadi Presiden pasti sangat sulit."

Aji mengalihkan tatapannya dari Bora ke Harsa. "Harsa-"

"Mama mati-matian ingin mempertahankan Harsa dan Genta dan Papa juga mati-matian ingin mengambil kakak. Sekarang Harsa hanya ingin hidup damai dengan kakak."

Perasaan Aji semakin sesak ketika mendengar ucapan anak keduanya, tangannya ingin menggapai anak itu dan memeluknya. Tapi, mungkin itu adalah ide yang buruk. "Papa minta maaf, tapi istana terbuka untuk kalian. Jika ingin berkunjung- Papa tidak akan marah."

Bora tersenyum. "Bukan Papa ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
D6ta
keluarga kacau, gak waras semua ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status