Share

TUJUH PULUH

Genta membuka pintu kamar setelah mendengar bel pintu, lalu tersenyum dan memeluk Bora dengan riang. "Kakak, apakah kakak sedang mengunjungi kami?"

Bora yang sudah lebih tenang karena Fendi menghiburnya sebelum datang menemui kedua adiknya, tersenyum. "Genta kenapa agak kurus? Apakah masih malas makan seperti sebelumnya?"

Fendi masuk ke dalam kamar bersama Bora.

Genta melirik takut Fendi lalu memeluk erat tangan kakaknya. "Dia, siapa kak?"

Bora memperkenalkan Fendi kepada Genta. "Dia suami kakak, lalu ini adikku." Dia tidak lupa memperkenalkan Genta kepada Fendi.

Fendi mengangguk kecil lalu melihat Harsa tertidur nyenyak di atas sofa. "Dia-"

Genta sudah melupakan ketakutannya dan menjawab dengan sedih. "Kakak Harsa tertidur dan tidak mau bangun sama sekali, aku takut- padahal tadi kami sedang main kartu."

Bora tidak melihat ada kartu di sekitar Harsa. "Kamu yang membersihkan kartu-kartunya?"

Genta mengangguk. "Ya."

Bora tersenyum lalu menepuk lembut kepala Genta. "Terima kasih sudah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status