Share

Part 56–Harus Memilih

"Sudah jangan bengong begitu, Nur. Sana ganti baju."

"T–tapi, Pak ...."

"Enggak ada tapi-tapian. Bapak tunggu di sini," tegasnya, kemudian berjalan mendekati Ibu yang tengah menata hidangan di karpet.

Pantas saja tadi Ibu membuat beberapa macam kue, ternyata ....

Aku masih tertegun di ambang pintu. Ibu menatap ke sini, tapi kembali melanjutkan menata makanan ketika Bapak menegurnya.

Melamar? Kenapa harus secepat ini? Aku bahkan belum yakin dengan perasaanku sendiri.

Setelah menyusui Alan, kuganti pakaian kami seperti yang diperintahkan Bapak. Aku merenung di kamar dengan jemari yang saling meremas dan perasaan tak karuan.

Dering notifikasi pesan wa membuyarkan lamunan. Kuraih ponsel yang tergeletak dekat kaki ranjang dan mendapati ada sebuah pesan masuk dari Mas Aldi.

[Lagi apa, Dek? Alan sudah tidur belum?]

Kutatap dalam diam layar chat kami, lalu menengadahkan wajah dengan helaan napas panjang.

Dokter Widi ataukah Mas Aldi?

Siapa yang sebaiknya kupilih? Aku tidak mau mengalami kegag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status