Share

25

"JENALA! TUNGGU!"

Jenala berlari menuju pantai paling ujung, suasana mencekam dan gelapnya malam tak menghentikan langkahnya. Setelah dua tahun lamanya, mengapa bisa Abimana menemukannya.

Jenala terengah, rasanya dia sudah terlalu jauh berlari. Nafasnya memburu dengan jantung bertalu-talu.

Grep!

"Akh!" Jenala tersentak ketika Abimana menangkap tubuhnya, pria itu mendekap Jenala dari belakang.

“Kelinci kecil yang nakal.” Abimana berucap serak, pria itu mendekap Jenala erat, takut-takut jika perempuan itu kembali menghilang dari sisinya.

"Lepaskan!"

Jenala terus memberontak, sementara Abimana semakin mengeratkan pelukannya. "Saya menemukanmu, saya benar-benar menemukanmu!"

Jenala tergugu, apalagi ketika mendengar nada serak Abimana yang sepertinya akan menangis. Tidak mungkin, pasti ini hanya trik Abimana. Pria ini begitu licik dan begitu munafik, dia bersama perempuan lain disaat Jenala sedang membutuhkannya dulu.

"Saya katakan sekali lagi, lepaskan. Atau saya akan memanggil war
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status