Share

33

"KAMU APAKAN CUCU SAYA HAH!"

Jenala terdiam dengan pandangan kosong ke depan. Dia sama sekali tak melawan ketika Raquel meremas bahunya kuat. Yang ada di kepalanya saat ini adalah hanya keadaan sera.

Jenala masih ingat tubuh kecil itu tergeletak dengan darah di pelipisnya, belum lagi kening serta kakinya yang lecet akibat gesekan aspal.

"Dasar Ibu yang tidak becus!" Cisa menimpali, perempuan itu berdiri di sisi mamanya.

Jika saja keadaan normal, mungkin Jenala akan melawan mereka. Tapi saat ini dia kehilangan rasa percaya diri itu, bahkan Jenala berpikir jika dirinya memang tak becus menjadi ibu bagi sera.

"Tante, Cisa. Sudah ya, Jena pasti masih shock." Miranda membuka suara, perempuan itu menarik lengan Jenala seraya mendudukkannya di kursi ruang tunggu. "Yang terpenting kita harus berdoa supaya Sera baik-baik, saja." Miranda menepuk pelan punggung tangan Jenala sebagai penyemangat.

Sementara Jenala mulai terisak, perasaannya tersayat ketika membayangkan keadaan Sera di dalam s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status