Share

26

Abimana tak main-main. Sepulangnya dari Lombok. Dia langsung membawa Jenala ke Amsterdam. Sontak saja keluarga besar Abimana dilanda rasa keterkejutan yang luar biasa.

Jenala juga sempat ke rumah keluarga dari pihak mama dan papanya untuk meminta restu. Salahkan saja Abimana yang tak sabaran. Bahkan keluarga Jenala masih terlihat shock kala Jenala dan Abimana sudah pergi meninggalkan kediaman mereka.

"Om, ingat ya. Saya setuju saja, tapi jangan mengadakan pesta mewah. Yang sederhana saja cukup."

"Baju kamu terlihat terbuka bagian punggungnya. Ck, ini yang desain siapa?"

"Om!"

Abimana terkekeh, dia menatap Jenala dengan senyum tertahan. "Apa sebegitu tidak sabarnya kamu ingin menikah dengan saya?"

Jenala menghela nafas berat, bukannya menjawab pertanyaannya, Abimana justru kembali menggodanya. "Sudahlah, jawab dulu pertanyaan saya di awal."

Abimana menghadap ke arah Jenala. "Iya, saya janji jika pestanya tidak akan membuat kamu pegal. Sesuai request dari kamu oke?"

Jenala mengang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status