Share

60

“Sebelumnya aku mau tanya,” kata Jenala tegas. Meneliti raut Abimana sebelum melanjutkan ucapannya.“Mengapa Zendaya yang mengangkat teleponku saat Mas di Malaysia? Apa kalian satu kamar?”

Abimana membeku, jantungnya berdebar menyakitkan. Mengapa Jenala mengatakan hal seperti ini padanya?

“Apa maksudmu, Jena?”

Jenala meneliti perubahan raut Abimana, apa pria itu akan denial perihal kejadian waktu itu? Jenala terkekeh serak, tidak menyangka Abimana melakukan hal curang. Jenala tak menjawab pertanyaan balik yang Abimana layangkan, justru dia mengambil ponselnya seraya memperlihatkan riwayat panggilannya beberapa hari yang lalu, tepat ketika pria itu berada di Malaysia.

Kening Abimana berkerut saat melihat apa yang Jenala maksud, tapi Abimana bersungguh-sungguh jika dia sama sekali tak tahu mengenai hal itu. “Bagaimana mungkin aku tidak tahu jika kamu menelepon?” Kini justru dia bertanya dengan ekspresi yang penuh kebingungan.

“Benarkah? Aku menelpon pukul sebelas malam, karena aku tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status