Share

Bab 51

Julian tersenyum terpaksa. Wanita ini meminta maaf tapi juga menggodanya sekarang. Mereka terus meminta Julian untuk minum. Tapi itu akan jadi masalah yang lebih besar. Ia tidak pernah minum dan bagaimana bila ia mabuk dengan semua wanita jalang di dalam sana.

"Saya pamit Kak Fiona."

"Panggil Fiona aja." Keluhnya manja.

"Oke. Fiona." Julian tersenyum hangat dan meninggalkannya yang melambaikan tangan saat mobilnya keluar dari parkir.

Fiona menghela nafas panjang. Besok hari terakhir penandatanganan investasi. Tapi ia belum juga menemukan cara untuk menjebak Julian agar tertarik padanya. Tuan Heru sudah sangat geram dan menuntutnya. Untung saja service malam itu bisa melunakan hatinya.

Siapa yang tidak menginginkan sosok Julian. Febri dengan keras berfikir bagaimana cara menjebaknya. Dan ia pun akhirnya menemukan cara.

Cafe ini adalah miliknya. Dan penghasilan utamanya tentu dari menjual para wanita cantik yang kali ini di borong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status