Share

Bab 54. Luapan Amarah

"Lihat, Bu. Ulfa itu bahagia kalau aku ceraikan dia. Jadi, nggak usah mau menengahi, emang dia aja yang mau pisah dari dulu. Malah pake alasan dia berubah karen aku nikah lagi."

"Emang itu kemauan aku. Istri mana yang mau bertahan sama suami yang selingkuh, berzina, menikah diam-diam sekaligus ngasih nafkah kayak nggak ikhlas karena mentingin ibunya. Mungkin kalau ibu ada di posisi aku, pasti marah, kesal, kecewa dan mau pisah selama suami nggak mau berubah. Betul, kan, Bu?"

Ulfa menatap penuh makna pada Mahika yang bingung harus mengangguk atau tidak. Tentu saja dilema sebab dia berpihak pada Sano sementara kenyataannya adalah di masa awal pernikahannya dengan suami dulu, Mahika selalu menekankan untuk menjunjung tinggi kesetiaan.

Pernah sekali, Mahatma mengantar seorang perempuan karena hari sudah mulai gelap sementara rumahnya harus melewati sebuah tempat sepi. Saat itu Mahika marah besar sampai tidak mau bicara dengannya selama dua hari.

Mahika sebenarnya sangat memahami perasaan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status