Share

Bab 59. Penyesalan yang Terlambat

"Kak Jenni mau mengajari aku sopan santun dengan cara apa kalau kakak ipar saja tidak sopan?"

"Apa maksudmu, Sano?"

"Tadi siapa yang melempar aku botol tupperware itu? Kalau sopan, tidak mungkin melakukannya, kan?"

"Kamu melecehkan adikku, salah kalau aku tinggal diam. Sekarang tidak usah banyak drama, aku muak liat wajahmu!"

Sano berusaha abai karena tujuannya datang ke sana adalah untuk membujuk Ulfa agar mau kembali dengannya. Biar saja Jenni terus meracau tidak jelas selama Ulfa masih berdiri di tempatnya.

Tangannya meraih tangan Ulfa, menggenggamnya erat. Setelah itu, meletakkannya tepat di dada kiri Sano agar Ulfa bisa merasakan sendiri jantung yang berdegup tidak normal sejak tadi.

Jika ditanya tentang cinta, sebenarnya Sano masih memiliki rasa itu. Akan tetapi, keinginannya untuk memuaskan diri sendiri membuatnya buta dan berpaling. Sano belum bisa mengendalikan dirinya sampai saat ini.

"Jantungku berdetak karenamu, Ulfa. Apa masih tidak percaya kalau aku masih mencintai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status