Share

bab 23. Mutia Mencari Kerja Sampingan

Mutia menghela nafas panjang saat sudah masuk di dalam mobil milik Aksara sepulang dari kantor polisi.

"Apa apa mbak Mut? Kok kayak berat gitu nafasnya?" tanya Aksara.

Mutia tersenyum kecut. "Iya, pak. Saya sedang memikirkan alur hidup saya. Bisa-bisa nya jadi calon janda di usia 21 tahun. Nasib."

"Yah, namanya juga nasib, Mbak. Kita nggak akan bisa meminta untuk berganti nasib dengan orang lain. Tapi kita bisa meminta agar Tuhan selalu menguatkan bahu kita agar kita selalu kuat menghadapi ujianNya. Ya kan Mbak?"

Mutia mengangguk lalu mengacungkan kedua jempolnya ke arah Aksara.

"Yap, pak Aksa benar sekali."

Aksara lalu melaju kan mobilnya. "Lalu apa yang akan mbak Mutia lakukan sekarang?"

"Saya ingin ke bank untuk mengirimkan uang pada ibu dan adik saya, lalu ingin membuat mbanking, Pak. Sepertinya setelah saya pikir-pikir mbanking itu perlu sekali jika saya akan bekerja di sebuah instansi atau saat saya akan memulai perkuliahan," sahut Mutia.

"Wah mbak Mutia benar-benar mengagum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status