Share

bab 42. Damar Dikeroyok

Tapi sebelum dia pingsan, dia sempat melihat beberapa pasang mata yang merekam kejadian lamaran itu beserta tatapan jijik dari Herman dan beberapa tamu undangan lain.

Tanpa pikir panjang, Larasati segera memejamkan mata, meraba perut dan kepala lalu menjatuhkan diri di lantai restoran.

Brugghhh!!

"Laras!" Herman berseru sambil menatap ke arah tubuh Laras yang berdebum di lantai restoran.

Sekilas Herman segera berlutut, bersiap untuk untuk mengangkat tubuh Larasati.

Tapi Herman segera menjauh sambil menutup hidung nya. Begitu pula beberapa karyawan dan tamu yang hendak menolong Larasati menjadi urung membantu menggotong tubuh sintal nya akibat aroma yang muncul dari ampas perut nya yang melumuri baju.

Sia-sia harapan Larasati untuk segera diangkat dan dipindahkan ke tempat yang jauh dari kerumunan orang, karena orang-orang sudah jijik dengan keadaan nya.

"Panggil ambulance sekarang!" Instruksi Herman tidak jelas seraya menatap ke sembarang arah. Mencari Bram, pemilik Restoran yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status