Share

BAB 83 KEPUTUSAN

Semua duduk rapi di tempatnya masing-masing. Ibu Fatimah yang bersebelahan denganku seolah ada sesuatu yang di takutkan kala kami semua membisu di ruang tamu ini. Mita dan Mbak Lilik menyajikan minuman kepada kami semua, seperti apa yang aku instruksikan.

Masih dengan posisi penuh keyakinan yang besar, Mas Rendi menebar senyum saat kami hanya menanggapi dia dengan sinis. Tak ingin berlama-lama juga aku menahan diri, sesaat setelah mataku dan ayah bertatapan kini saatnya aku memulai perbincangan untuk mengakhiri harapan Mas Rendi yang aneh.

"Sudah minumnya? Mas Rendi pasti haus karena jauh-jauh datang ke pulau seberang sini demi mendengar apa yang hendak aku katakan bukan?" tanyaku memecah keheningan.

Dia mengangguk lalu membenarkan posisi duduknya, mengambil sepotong buah semangka merah nan segar yang disediakan di atas meja. Memang warnanya sangat menggugah selera, apalagi rasanya yang begitu manis. Siapa yang menolak? Jelas kami semua, karena buah itu hanya dinikmati oleh mantan sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status