Share

Ayah yang Akrab dengan Keluarga Ari

Waalaikumsalam, Ari. Kamu makin ganteng aja sekarang," kata Ayah. "Iya, ini putri saya. Kalian pernah ketemu kan?"

"Iya, lah. Kami bertemu saat aku akan melihat kost-kostan yang akan dibeli."

"Iya. Semua sudah beres, Bu. Pak Satrio itu sangat cepat dalam urusan seperti ini. Beliau tidak mau membuat penjual tak nyaman."

"Iya, saya tau. Oya, itu berarti untuk pembayaran kost bulan depan, semua akan masuk padaku kan?" tanyaku.

"Iya, tentu. Nanti kita temui para mahasiswa ya! Biar sekalian kenalan sama ibu kost baru," katanya.

"Oke boleh deh, Pak Ari. Duh, saya jadi nggak enak ketemu para mahasiswa. Eh, tapi itu kost perempuan kan ya?" tanyaku.

"Iya. Kost perempuan. Saat ini seluruh kamar full ada yang ngisi. Saya jual satu kost, sebenarnya masih punya beberapa rumah kost. Jadi saya hanya menjual satu saja buat putri Pak Satrio," katanya.

Dalam hati aku berdecak kagum atas diri Pak Ari. Masih muda tapi sudah punya beberapa kost-kostan dengan nilai miliaran.

Kami duduk bersama di ruang tam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status