Share

Curhat pada Pak Ari

"Bagaimana ya?" jawab Ibu ragu.

"Iya, bagaimana Bu? Aku sudah kesal dan muak dengan tingkah Mas Dafa dan Ranti. Aku ingin mereka jera. Dengan melaporkan perbuatan mereka, aku yakin mereka akan bertaubat." Aku meyakinkan Ibu Mertua.

"Tapi, Sar? Dafa itu suamimu dan ayah dari anakmu. Apa kamu nggak malu nanti kalau suamimu dipenjara? Nanti kalau ada yang meledek anakmu gimana? Sekarang saja ia sudah empat tahun dan sebentar lagi masuk SD," kata Ibu.

Ibu ternyata tak benar-benar murka pada anaknya. Ia tak bisa melihat Mas Dafa masuk jeruji besi. Aku takkan membahasnya lagi. Biar itu jadi urusanku. Toh, yang sakit hati itu aku. Akulah yang berhak menentukan hukuman buat mereka.

"Iya, Bu. Aku tau itu, tapi aku tak mau memikirkan hal itu. Mereka tak berhak bahagia di atas penderitaanku, Bu. Anakku mungkin nanti mengerti kalau Papanya tak bisa dipertahankan karena perbuatannya yang memang tak bisa dimaafkan. Sampai saat ini pun, Mas Dafa tak ingin kembali padaku. Ia tetap bertahan dengan Ran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status