Share

BAB 174

“Iya, Bu. Maafkan saya. Tapi saya juga nggak bisa membantah Pak Andri.”

“Ya sudah, biarkan saja.”

“Bu, apa boleh saya ngomong sesuatu?”

“Ada apa, Bi? Ngomong aja.”

“Terus terang saja, saya sangat merindukan suasana yang dulu di rumah ini?”

“Maksud Bi Ina?”

“Saya merindukan kehangatan keluarga Bu Nuri dan Pak Andri yang dulu, lengkap dengan Mas Aldy dan Non Nanda.”

“Bi!!”

“Maafkan saya, Bu. Mungkin saya yang terlalu berharap. Saya sangat merindukan suasana itu.” Mata Bi Ina berkaca-kaca. “Sekali lagi maafkan kelancangan saya, Bu.”

“Nggak apa-apa, Bi. Aku paham keadaanmu, Bi Ina sudah membersamai keluarga kami selama belasan tahun dan kita sudah seperti keluarga. Aku mengerti bukan hanya padaku, tapi Bi Ina juga berbakti pada Mas Andri.”

“Bukan itu, Bu. Saya hanya ingin melihat Bu Nuri dan Pak Andri bahagia seperti dulu, itu adalah tahun-tahun terbaik bagi saya selama bekerja disini.” Setetes bening menetes dari sudut mata Bi Ina.

“Sudah ya, Bi. Jangan membahas hal ini.” Nuri menepuk le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status