Share

Bab 50

Tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan. Aku pergi ke kota meninggalkan Ibu di rumah sakit. Aku menitipkan Ibu kepada salah satu suster yang ada di rumah sakit tersebut.

Aku terpaksa keluar dari pekerjaanku satu-satunya. Sumber dari pendapatan ku. Karena Ibu tidak ada yang merawatnya. Mana mungkin aku tega membiarkannya sendiri. Ini seolah sebuah hukuman untukku. Aku kehilangan satu demi satu harta lalu istri. Sungguh menyedihkan perjalanan hidupku.

Aku terlalu congkak akan kehidupanku. Sehingga aku diberi pelajaran oleh Tuhan. Maafkan aku Bela. Jika saja aku bisa memutar waktu. Aku akan mengembalikan semuanya seperti dulu lagi.

**"

Aku berjalan mencari alamat rumah di tangan. Hingga aku akhirnya menemukan satu bangunan rumah yang nomornya sama dengan alamat ditangan. Aku berjalan mendekati. Alangkah bahagianya aku ketika mendapati sosok Bela di halaman rumah sedang menyirami tanaman. Dia masih sama justru terlihat begitu menawan.

Astaghfirullahaladzim, sadar Imam dia sudah bukan lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status