Share

Dilema Reyga

"Mau pesan apa, Reyga?"

"Kopi hitam saja, Elang," jawab Reyga sambil meletakkan tas nya di datas meja.

Elang memesan dua cangkir kopi hitam, dan kembali duduk di depan sahabatnya.

Reyga tersenyum menatap Elang meski mereka bekerja satu rumah sakit namun ia jarang sekali bertemu. Sesaat pramusaji datang membawakan dua cangkir kopi.

"Bagaimana, Lia?" tanya Elang sambil mengambil kopi panas meniup pelan lalu menyesapnya.

"Alhamdulillah, kalau dilihat dati luar sih dia baik-baik saja, namun entah jika hatinya."

"Syukurlah."

"Sebenarnya kenapa Lia sampai bisa menikah dengan Erlan, Elang."

Elang tersenyum kecut. "Entahlah aku juga kurang paham, saat itu setelah ia putus dari Dimas tak lama aku dengar ia menikah dengan Erlan."

Terlihat kekecewaan dari wajah tampan Reyga.

"Ya, aku yang salah pergi tanpa pamit."

"Kau kecewa saat Kamila bersama Dimas? Kau menyukai Kamila?"

Diam.

Reyga meraih gelas dan menyesap kopinya. Terkadang, Reyga menertawakan dirinya sendiri atas semua kesalahannya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status