Share

Hani bermimpi

Arum berasa di depan cermin, ia sedang menyisir rambutnya, dan membersihkan make up tipisnya. Karena ia akhir-akhir ink begitu rajin mencuci muka, setiap mau tidur kulitnya terlihat kencang juga bercahaya. Selesai ia bangkit dan mengambil air wudhu untuk menjalankan shalat isya'. Selesai melantunkan ayat-ayat Allah ia berdoa.

'Ya Allah bimbing aku agar bisa menemukan mutiara dibalik semua kesusahan, penuhi hatiku dengan kesabaran. Ya Allah jangan biarkan kesibukan dunia membutakan hatiku. Jangan biarkan hawa nafsu membuatku terperosok dalam maksiat. Tanamkanlah kecintaan terhadap keimanan dalam hati kami dan jadikan iman itu penyejuk kehidupan kami.'

Embusan napas teratur Levin menerpa kulit leher Arum. Tangannya melingkar erat di pinggang Arum yang masih duduk.

"Kangen, Rum...!"

Arum menggeleng melihat tingkah Levin. "Bisa saja, mas ini."

"Oh ya, Rum, bagaimana keadaan kakakmu Elang?"

Deg

Arum terdiam.

"Jaga silaturahmi kan ga papa, Sayang. Lagian aku ga akan cemburu karena aku per
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status