Share

45. Derita Rasti

Ibu langsung tergugu mendengar penuturan Mas Danis. Aku tahu betapa patahnya hati Ibu saat ini. Dua orang anaknya selalu saja gagal dalam berumah tangga.

Tapi kalau boleh jujur, kehancuran rumah tangga kami juga termasuk ada andil Ibu di dalamnya. Kalau saja Ibu tak mengatur berapa uang yang harus kami berikan pada istri-istri kami, pasti tak akan jadi begini. Ya walaupun kami juga salah karena terlalu menuruti Ibu, dengan dalih patuh.

Setelah keduanya sudah agak tenang, aku mulai angkat suara lagi.

"Mas, sekarang kan Mas sudah sendiri. Lebih baik Mas kembali tinggal saja lagi di rumah ini. Jadi kita bisa sama-sama mengurus Ibu, Mas." Aku memberi usul.

Jelas aku tak mau repot sendiri. Anak Ibu bukan hanya aku, lagi pula akibat Mas Danis lah, Ibu jadi seperti ini.

"Tapi rumah Mas gimana, Mar?"

"Kontrakin ajalah, Mas. Lumayan, uangnya bisa buat tambahan Ibu terapi."

Mas Danis terlihat berpikir sejenak, sebelum akhirnya mengangguk setuju.

"Ya udah, kalau gitu aku titip Ibu dulu ya, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status