Share

47. Pernikahan dengan Bella

"Apaa?" Mas Danis terlihat terkejut mendengar perkataanku.

"Kamu mau nikah lagi, Mar?" Mas Danis menatapku tak percaya.

"Iya, Mas. Emangnya salah? Enggak kan? Toh, kita laki-laki kan bebas mau poligami," sahutku dengan santai.

"Iya sih, Mar. Tapi Rasti gimana? Emang dia mau dimadu?"

"Rasti lagi, Rasti lagi. Aku tak peduli lah, Mas, sama dia. Mau dia setuju atau enggak aku tetap akan nikahin Bella. Lagi pula harusnya dia itu juga sadar diri, gara-gara terpaksa nikahi dia aku jadi gagal bersatu dengan Bella," sungutku.

Aku benar-benar jengkel dengan tanggapan Mas Danis. Sempat-sempatnya ia lebih memikirkan perasaan Rasti ketimbang kebahagiaanku.

Mas Danis hanya bisa terdiam mendengar jawabanku.

Aku yang kesal, langsung bangkit hendak membersihkan diri. Namun, aku kembali menghentikan langkahku dan beralih menatap Ibu.

"Bu, aku mau nikahin Bella dua Minggu lagi. Ibu setuju kan?" Kutatap wajah Ibu yang semakin hari semakin redup itu. Ibu hanya bisa mengangguk pasrah sembari bergumam sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status