Share

55. Fitnah Sang Madu

"Oh ya, jatah Ibu untuk terapi dan yang lainnya juga sudah aku berikan pada Bella ya," ujarnya lagi pada Ibu.

Raut wajah Ibu langsung berubah, seolah tak setuju dengan keputusan Mas Damar. Melihat itu, Mas Damar pun langsung peka dan mencecar Ibu.

"Kenapa, Bu? Ibu gak terima?" Tanyanya angkuh.

"Harusnya Ibu bersyukur, aku selalu memberi nafkah ke Ibu dengan begitu melimpah. Jadi sekarang biarkan Bella dululah yang merasakan bahagia bersamaku. Ibu kan sudah puas selama ini dapat nafkah yang lebih-lebih dari aku dan Mas Danis--."

"Damar, cukup!" Mas Danis yang sudah tak tahan lagi pun membentak Mas Damar yang terus saja mencerocos.

"Apa, Mas? Apa aku salah? Enggak kan? Memang selama ini kenyataannya begitu kan? Rumah tangga kita hancur karena apa kalau bukan karena Ibu? Karena Ibu yang selalu mengatur jatah uang untuk istri-istri kita. Harusnya Mas sadar itu!" Sahut Mas Damar dengan nada yang tak kalah tinggi.

Ibu yang mendengar perdebatan dua putranya itu langsung menangis tergugu. Mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status