Share

Bab 11. Berdiri?

“Maksud kamu apa Mas, kamu mengejekku?”

“Lalu kenapa kamu bisa sampai di kamar ini tanpa kursi roda?”

Desya bergumam dalam hati : “Sial, aku lupa membawa kursi roda itu kesini. Bagaimana ini kalau sampai Mas Rangga tahu,”

“Kenapa kamu diam!” cecar Rangga.

“Aku tidak bisa meraih meja untuk duduk di kursi roda, kau tahu sendiri kan, aku tidak bisa berpegangan dengan kursi, tadi pagi saja Irma sampai terjatuh gara-gara aku pegangan kursi itu. Lalu aku merangkak kesini,”

Rangga mengamati wajah Desya, sepertinya Rangga percaya dengan penjelasan Istrinya itu. Rangga pun segera pergi dan menemui Irma lagi.

*****

“Aku semakin terancam, apalagi kalau suatu saat Mas Rangga tahu brankas sudah kosong. Pasti mereka tak segan-segan mencelakaiku. Bagaimana ini Tuhan, bantu aku menyelesaikan semua ini,” gumam Desya lirih.

Pikirannya saat ini kacau, dia harus melanjutkan rencananya untuk keluar dari zona ini. Sesekali dia mengintip dari balik jendela nya ke arah luar untuk memastikan tak ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status