Share

Bab 16. Ketenangan

“Lihat mata saya, tenanglah kamu akan baik-baik saja,”

Desya menatap mata Dilan, dahinya berkeringat dingin, tangannya terus bergetar. Kemudian Dilan memeluk wanita itu erat untuk menenangkannya.

Desya merasa hatinya semakin tenang, dekapan hangat Dilan membuatnya merasa aman. Suhu tubuh Desya semakin stabil dan gemetaran pun sudah hilang. Desya sadar bahwa dirinya sedang dalam pelukan lelaki lain. Dengan segera Desya melepas pelukan itu dan salah tingkah.

“Dilan, kenapa?” tanya Pak Rehan cemas.

“Lebih baik Desya makan dulu ya,” Bu Ratna ikut memperhatikan Desya.

Desya makan dengan lahap. Tak henti-hentinya Dilan melihat ke arah Desya. Kedua orangtua Dilan saling melempar tatapan.

“Desya, apakah kamu sering telat makan dan sering stres?” tanya Dilan setelah makan malam itu selesai.

“Iya Mas,”

“Ceritakan saja apa yang kamu rasakan,”

Desya menatap Dilan seolah merasa apakah harus menceritakan semua aib keluarganya pada Dilan juga?

“Tak apa Desya, beritahu semuanya pada Dilan. Kalau k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
Dasar laki2 biadap dn perempuan iblis dtg k rmh orang marah2.untung Desya pergi sama Dilan .jangan boleh d bw Desya sama rangga .kasia d akan d siksa lagi dn juga mo d ambil semua sertifikat nya ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status