Share

Tak Sendiri

“Ibu mau tinggal di sini dulu, Lan,” ucap Lingga pada Bulan.

Tak masalah. Toh, Bu Ines adalah mertua yang baik. Selalu menganggap Bulan seperti anaknya sendiri. Mungkin hanya perkataan sang mertua tadi malam sedikit menyinggung hati Bulan. Selebihnya, semua normal. Baik-baik saja.

“Ya, sudah. Aku berangkat kerja dulu. Kamu gak kerja, Mas?”

“Enggak. Ngambil cuti lagi sehari.”

“Oooh ….” Bulan hanya merespon seperlunya saja. Pernikahannya benar-benar di ambang kehancuran. Bahkan Bulan sudah tak ingin menggebu-gebu mempertahankan pernikahan ini. Untuk apa? Suaminya sudah jauh berubah. Nafkah bathin tak diberikan selama ini. Lingga juga selalu mengabaikannya beberapa hari ini. Bulan lelah. Lelah berjuang sendiri. Sekarang dia pasrah dan berserah pada Sang Pemilik Cinta.

“Eh … tunggu!”

“Apa lagi, Mas?”

“Kamu gak bikinin aku dan Ibu sarapan?”

“Ooh … maaf, Mas. Aku buru-buru. Kamu bisa masak, 'kan? Atau beli saja,” ucap Bulan tak peduli.

Dia tak benar-benar cuek. Bulan hanya ingin Lingga sada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status